Jangankan remehkan menuliskan
impian-impian. Bisa jadi, saat itu anda sedang menulis masa depan
(mirza)
Bagiku dan hanya buatku, menulis
bukan hanya sekedar kegiatan untuk mengukir sejarah kita sendiri untuk masa
depan. Namun lebih dari itu, ada tiga keajaiban yang aku rasakan lewat menulis.
Pertama, kepribadian, bagiku tak ada penulis yang tak punya kepribadian.
Minimal, apa yang akan mereka kerjakan besok mereka sudah tahu dan mulai
mempersiapkanya. Jangka dekat, menengah, hingga panjang bagi seorang penulis
adalah sebuah syarat untuk bisa tetap menulis dan berkarya. Mereka menulis
semua mimpi mereka, mulai dari hari ini, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun
depan, windu depan, hingga 10 tahun kedepan, bahkan dimana dia ingin membangun
rumah abadinya pun rapi tertata dalam kertas-kertas mereka. Menulis
mengajari kita menjadi sang pemimpi.
Kedua, Ekspresi, bagiku ekspresi yang paling simple
adalah mimic. Fortunately, kita pun bisa mengekspresikan diri kita, lewat
membaca tulisan-tulisan kita, dan biasanya diary-lah yang paling cocok, mari
mencoba......hmm sisi lain lewat menulis pun kita sudah diajari untuk berani
mengekspresikan diri kita. Sudah hal yang luar biasa ketika apa yang ada dalam
diri kita, kita sudah berani menggunakannya untuk menantang dunia ini lewat
mencoba untuk berani berekspresi. Menulis membuat kita punya warna dan
semangat dalam hidup ini dengan kebebasan berekspresi.
Ketiga, ke-akuanku, somehow every writer has a different
side in writing, penulis mempunyai ciri khas masing-masing. Dan penulis hebat
adalah siapa itu yang tak mudah menganggap rendah sebuah karya, dan siapa yang
masih berani dan yakin untuk mengatakan “ini aku” disaat dunia saling mengunggul-ngunggulkan
masing-masing dari ke-akuan mereka. Menulis mengajari kita untuk belajar
menjadi diri sendiri dan menuntun kita pada sebuah bayangan “jati diri” .
ANTARA DIRIKU, DIRIMU, DAN DIRI KITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar